Berapa Idealnya Tebal Tembok Rumah?
Dilansir dari berbagai sumber, Tebal tembok rumah idealnya 8 – 15 cm. Ketebalan dihitung berdasar variasi material yang dipakai.
Namun seperti kalimat penjelasan sebelumnya, bahwa ketebalan dapat ditentukan dari material yang dipakai. Misalnya, memakai beton pracetak akan otomatis lebih tebal daripada memakai material bata merah. Hal ini karena secara potongan material, beton pracetak lebih besar ukurannya dibanding bata merah.
Table of Contents
Ketebalan Tembok Rumah Berdasarkan Material
Tebal tembok rumah dibedakan berdasarkan material penyusun agar pengaplikasian lebih mudah. Berikut penjelasannya :
Tebal tembok bata merah
Jika tembok dibuat memakai bata merah, ketebalannya perlu 7 hingga 11 cm. Bata merah sendiri dikenal akan ketahanan, sehingga ketika guncangan/gempa melanda material ini tetap kokoh. Ukuran bata merah cukup kecil, mengharuskan kebutuhan bata merah cukup banyak.
Tebal tembok bata ringan
Selain bata merah, ada juga bata ringan. Ketebalan bata ringan rata-rata dibangun dengan ketebalan 8 – 10 cm. Tembok yang memakai bata ringan akan kedap udara dan kedap air.
Karena permukaan yang halus, bata ringan bisa langsung di aci tanpa perlu plesteran. Hal ini mempercepat tembok cepat jadi.
Tebal tembok untuk beton pracetak
Beton pracetak/precast adalah beton yang dibuat dengan cetakan. Ketebalan tembok yang dibuat dengan beton pracetak dapat mencapai 15 cm.
Tebal tembok untuk batako putih
Batako di indonesia masih ditemui saat ini untuk pembangunan tembok. Ketebalan tembok yang dibuat dengan batako putih mencapai 8 hingga 10 cm. Batako sendiri ada berbagai macam, mulai batako putih hingga batako dari semen
Tebal tembok untuk batako semen
Batako semen yang dipakai untuk membuat tembok memiliki ketebalan berkisar 8 sampai 10 cm. Hal ini tidak beda jauh dengan penggunaan material batako putih.
Jika dibandingkan dengan bata merah, batako masih kalah karena lebih rapuh serta tidak sekuat bata merah.
Kenapa Ketebalan Tembok Penting?
Rumah yang dibuat dengan tebal tembok rumah terlalu tipis mudah rapuh. Dinding yang terlalu tipis juga membuatnya menjadi tidak kedap suara. Alhasil, suara dari luar akan masuk terlalu banyak tanpa tersaring.
Selain tebal tembok rumah yang perlu diperhatikan, yang tidak kalah penting adalah konsistensi ketebalan dan seragam. Menurut sybridge, ketebalan tembok yang konsisten dapat meningkatkan konsistensi dari komponen ke komponen, sehingga mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk membangun. Ketebalan yang konsisten juga mencegah buang-buang waktu pengerjaan, memakai sedikit material dan meminimalisir penyusutan pasca produksi.
Sehingga harus ditentukan ketebalan tembok yang tepat agar masalah-masalah pada tembok tadi tidak terjadi.